Sate Rembiga Khas Lombok – Jika anda sudah pernah berkunjung ke Lombok atau daerah lain di NTB, pasti anda sudah pernah merasakan Sate Sembiga. Pasalnya, kurang lengkap jika kalian berkunjung ke daerah tersebut, jika belum merasakan kuliner ini.
Kenikmatan sate ini sudah terkenal dari jaman ke jaman. Hampir seluruh turis lokal maupun asing yang datang ke Lombok pasti menyempatkan diri untuk mencicipinya. Sama seperti kuliner khas di banyak daerah lain, anda mungkin akan banyak menemukan penjual Sate Rembiga ini disepanjang jalan di Lombok. Dan banyak juga yang menjual Nasi Balap Puyung.
Tetapi, satu yang khas dan wajib ada coba adalah sate di Warung Sate Rembiga Ibu Sinnaseh. Warung Ibu Sinnaseh ini sudah sangat terkenal di kalangan turis lokal maupun mancanegara. Sate Rembiga yang sangat terkenal di Mataram Lombok ini berlokasi di Jalan Rembiga No.4 Mataram.

Sebenarnya, Sate Rembiga ini apa sih? Sate Rembiga adalah Sate Sapi. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, sapi adalah ternak yang paling banyak ada di NTB, bahkan daerah ini dijuluki sebagai Bumi Sejuta Sapi. Sapi NTB memiliki ciri khas dan kelezatan yang unik dibanding ternak sapi di daerah lainnya.
Rasa daging sapinya yang manis memberikan sensasi tersendiri untuk setiap masakan yang terbuat dari olahan daging sapi NTB. Informasi yang didapat, sapi di NTB tidak diberi makan dari pakan hasil olahan pabrik dan dikandangkan, tetapi dibiarkan lepas dan bebas makan rumput di padang rumput yang banyak ditemui di NTB. Hal tersebut yang membuat daging Sapi dari NTB sangat enak dan berbeda dengan daging sapi dari daerah lain.

Sebelum dipanggang menjadi sate, daging sapi terlebih dahulu ditumbuk agar empuk, kemudian direndam dengan bumbu-bumbu hasil racikan dari cabe merah, terasi, bawang putih dan gula merah, selama 2 jam dengan tujuan agar bumbu bisa meresap ke dalam daging sapi. Nah setelah itu, barulah daging sate ditusukkan ke kayu sate dan kemudian di bakar. Ibu Sinaseh sendiri yang meracik bumbu satenya.
Bumbu rendaman itu penting karena memberikan rasa yang utama pada daging. Saat dihidangkan, Sate Rembiga sudah tidak dilengkapi dengan bumbu apa pun. Rasanya pedas dan manis di lidah. Tekstur dagingnya empuk dan ketiadaan bumbu tambahan di piring ternyata tidak menjadi kekurangan. Rasa daging sudah kuat tanpa bumbu.

Sama seperti sate yang lain, Sate Rembiga akan disajikan bersama dengan lontong. Sate kakul Bali juga disajikan dengan lontong. Tetapi berbeda dengan lontong di daerah lain, lontong khas NTB disebut dengan nama Lontong Bulayak, yaitu lontong yang dibungkus daun aren dengan bentuk mengerucut.
Jika dirunut dari awal, Ibu Sinaseh sudah belajar mengolah Sate Rembiga ini sejak muda, ketika ia bekerja dengan salah satu penjual sate Rembiga lainnya. Ketika sudah matang dan siap membuka warung sendiri, Ibu Sinaseh mulai membuka warung Sate Rembiga.
Berkat keuletan dan juga citarasa yang dijaga, sekarang Warung Sate Rembiga Ibu Sinaseh sudah memiliki 2 cabang, yang berlokasi di Cakra dan di Lapang deket Lampu Merah Piara Muda, Lombok Tengah.
Untuk menikmati seporsi Sate Rembiga, anda yang ingin berkunjung ke Warung Ibu Sinarseh hanya harus merogoh kocek sebesar Rp. 20.000,-. Anda tertarik untuk mencobanya?
