Jika anda pernah tinggal di Jogja, anda pasti pernah mendengar atau bahkan pernah juga berkunjung ke Restoran Bimakroda, yang berlokasi di Banguntapan, Bantul. Bimakroda adalah salah satu Restoran khas Bali dari pulihan Restoran Khas Bali yang ada disekitar Pura. Bali adalah salah satu daerah yang memiliki banyak kekentalan, kekentalan budaya dan juga tradisi menjadi satu nilai tambah dari pusat pariwisata dunia ini. Selain itu, kekentalan dalam bidang kuliner juga menjadikan Bali mendunia. Apa anda bisa menyebutkan puluhan bahkan ratusan kuliner khas Bali yang anda tahu? Nah, di Bimakroda, ada banyak sekali kuliner khas Bali yang membuat para pengunjung merasa dibawa ke atmosfer Bali yang sesungguhnya.

Lawar Bali
Lawar Bali

Kuliner Bali terkenal dengan rasanya yang pedas dan rempahnya yang menusuk. Salah satunya yang cukup terkenal adalah Lawar. Lawar adalah masakan berupa campuran sayur-sayuran dan daging cincang yang dibumbui yang berasal dari Bali. Makanan ini lazim disajikan dalam rumah tangga di Bali atau dijual secara luas di rumah-rumah makan dengan sebutan lawar Bali. Lawar dibuat dari daging yang dicincang, sayuran, sejumlah bumbu-bumbu dan kelapa. Kadang-kadang di beberapa jenis lawar diberikan unsur yang dapat menambah rasa dari lawar itu yaitu darah dari daging itu sendiri. Darah tersebut dicampurkan dengan bumbu-bumbu tertentu sehingga menambah lezat lawar tersebut. Lawar sendiri tidak dapat bertahan lama makanan ini jika didiamkan di udara terbuka hanya bertahan setengah hari.

Ternyata, menu lawar ini bermacam-macam jenisnya, dan anda pasti belum tahu semuanya.

  1. Lawar Siap (Lawar Ayam) – Lawar yang menggunakan daging ayam sebagai bahan utama.
  2. Lawar Celeng (Lawar Babi) – Lawar yang menggunakan daging babi sebagai bahan utama.
  3. Lawar Penyu – Lawar yang menggunakan daging penyu sebagai bahan utama (untuk kelestarian lingkungan, dianjurkan untuk tidak menggunakan daging penyu, kecuali benar-benar untuk keperluan upacara/upakara).
  4. Lawar Barak (Lawar Merah) – Lawar yang menggunakan darah sebagai bahan campuran, sementara dagingnya bisa salah-satu diantara ketiga jenis daging di atas.
  5. Lawar Putih – Lawar yang tidak menggunakan darah samasekali. Disamping memang ada jenis upacara/upakar yang mengharuskan penggunaan lawar putih, ada juga yang tidak suka menggunakan darah sebagai bahan campuran.
  6. Lawar, variatif antara satu daerah dengan daerah lainnya di Bali. Misalnya: antara lawar khas Tabanan dengan Karangasem mungkin agak berbeda, antara lawar khas Gianyar dengan Buleleng juga agak berbeda.
Lawar Bali
Lawar Bali

Bagi anda yang ingin sekali mengetahui tentang apa yang ada dibalik kelezatan dan kenikmatan Lawar Bali ini, anda mungkin perlu mengetahui bahan-bahan yang dijadikan bahan baku pembuatan lawar. Sebenarnya, semakin kesini sudah semakin banyak variasi masakan lawar dengan menambahkan atau mengurangkan bumbu dan bahan, tetapi selalu ada kekhasan dari semua lawar yang telah disajikan. Bahan pertama yang menjadi kunci kelezatan lawar adalah kuwud.

Kuwud adalah kelapa muda yang dagingnya masih agak lembek. Selain itu, diperlukan juga daging kelapa yang matang sedang. Jika anda merasakan lawar putih, berarti tidak ada tambahan darah babi/ayam didalamnya seperti lawar barak. Beberapa bahan utama lainnya adalah kulit babi, usus babi/ayam, dan kacang panjang. Daging yang digunakan biasanya disesuaikan dengan selera.

Lawar Bali
Lawar Bali

Selain bahan baku yang telah disebutkan diatas, ada juga bumbu-bumbu yang tentunya membuat citarasa Lawar ini menjadi sangat mantab. Bumbu khas ini disebut dengan Basa Gede, Basa Penyangluh, dan Embe. Ketiga jenis bumbu ini tidak dapat ditemukan di daerah lain selain di masakan khas Bali. Basa Gade adalah Bumbu Utama, yang terdiri dari olahan Laos, Kencur, Jahe, Kunyit, Bawang putih, Bawang merah, Kemiri, Lada hitam, dan lada putih.

Sementara itu bumbu penggurih yang disebut dengan Basa Penyangluh adalah bumbu yang biasanya digunakan sebagai pemberi rasa gurih dari lawar. Basa Penyangluh ini terdiri dari Laos, Kencur, Bawang Putih, dan Kemiri. Dan yang terakhir, ada satu jenis olahan bumbu yang tidak boleh terlewatkan, terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabe, terasi, dan jeruk limau yang disebut dengan Bumbu Embe. Bumbu inilah yang akan paling terasa nendang di olahan lawar.

Nah, bagi anda yang sedang ada di Bali atau sedang dekat dengan Restoran Bali yang sudah tersebar di seluruh Indonesia, mungkin anda perlu mencoba olahan Lawar ini. Anda akan merasakan keeksotisan Bali melalui kuliner ini.