Siapa sangka bahwa kelelawar bisa diolah menjadi makanan dan tersaji di meja makan kita? Ternyata kelelawar bisa dijadikan santapan yang lezat untuk anda dan keluarga. Dikenal dengan nama “BANGAMAT”, kuliner khas Tanah Dayak ini tersaji dengan bahan dasar daging kelelawar besar atau yang biasa disebut dengan kalong.

Kuliner ini berbeda dengan tongseng kelelawar. Apa ya rasanya? Pasti ada diantara anda yang sudah merasa aneh atau bahkan jijik setelah mendengar daging kelelawar diolah menjadi makanan manusia. Ternyata benar, masyarakat Dayak mengolah kelelawar menjadi sebuah santapan lezat.

bangamat1

Bangamat yang juga disebut dengan Paing tidak dapat anda jumpai di daerah lain. Mengapa demikian? Karena bangamat diolah dengan bumbu yang khas dan hanya ada di Dayak. Ternyata, tidak semua kelelawar bisa dibuat untuk masakan ini, tetapi hanyalah kelelawar pemakan buah terbesar saja yang akan dipakai. Untuk jenis kelelawar lain tidak digunakan, misalnya kelelawar yang memakan serangga atau penghisap darah.

Paing yang akan dimasak dibersihkan dengan membuang kuku, bulu kasar, serta ususnya. Sementara sayap, bulu dan dagingnya dimasak. Untuk orang Dayak Ngaju paing dimasak dengan bumbu yang lebih banyak. Sedangkan untuk Dayak Maanyan, paing dimasak dengan bumbu yaitu serai dan daun pikauk (daun yang memiliki rasa asam). Paing sering dimasak bersama sayur hati batang pisang yang dipotong-potong, biasanya adalah pisang kipas. Serta juga bisa dimasak bersama dengan sulur keladi yang dipotong-potong.

Ternyata, daging kelelawar memiliki manfaat dan khasiat kesehatan yang luar biasa, lho! Mungkin anda tidak banyak tahu tentang khasiat daging kelelawar untuk kesehatan tubuh manusia. Pertama, daging kelelawar ternyata berfungsi sama seperti daging bekicot, ataupun daging kelinci. Daging tersebut dapat menyembuhkan penyakit asma, karena memiliki kandungan senyawa kitotefin. Kembali kepada mitos yang berkembang di masyarakat.

Salah satu manfaat dari daging kelelawar adalah mampu menyembuhkan penyakit gatal. Hal in sama dengan mitos – mitos lain tentang daging hewan yang beredar di masyarakat luas, masih belum dibuktikan secara ilmiah. Namun demikian, banyak masyarakat yang mengaku daging kelelawar bermanfaat dalam menyembuhkan gatal – gatal

Sama seperti bentuk kuliner – kuliner ekstrim lainnya, seperti daging ular, daging kalajengking, dan lainnya, daging kelelawar juga dipercaya dapat menambah dan meningkatkan stamina bagi siapapun yang mengkonsumsinya. Secara ilmiah, tidak ada ilmu yang menerangkan khasiat ini.

Namun sampai saat ini, masyarakat dan orang – orang yang mengkonsumsi daging kelelawar percaya bahwa daging kelelawar dapat menambah dan meningkatkan stamina mereka. Manfaat lain dari daging kelelawar adalah dapat membantu penyembuhan pada pasien yang mengalami sakit tenggorokan.

Masyarakat dan orang – orang percaya bahwa dengan mengkonsumsi daging kelelwara, dapat membantu anda menyembuhkan sakit tenggorokan. Dan selama ini, banyak orang yang menyarankan untuk mengkonsumsi daging kelelawar untuk menyembuhkan penyakit tenggorokan.

bangamat2

Nah, kalau yang ini bukan merupakan mitos ataupun kepercayaan yang beredar luas di masyarakat. Selama ini anda pasti lebih sering mengkonsumsi daging – daging umum, seperti daging ayam, sapi, ataupun daging burung. Hal ini sudah biasa. Bagi anda yang ingin mencoba hal baru, dan merasa bosan dengan jenis daging yang itu – itu saja, maka daging kelelawar bisa menjadi alternative konsumsi daging anda.

Anda dapat merasakan sensasi mengkonsumsi daging yang berebeda dari biasanya. Walaupun konon memiliki tekstur yang hampir mirip dengan daging ayam, namun memiliki rasa yang jauh berbeda. Sehingga bagi anda yang merasa bosan dengan daging yang itu – itu saja, dapat mencoba mengkonsumsi daging kelelawar ini.