Manjakan Lidah dengan Kekhasan Peuyeum Bandung
Manjakan Lidah dengan Kekhasan Peuyeum Bandung

Kota Kembang yang melekat di Kota Bandung, Jawa Barat sepertinya tidak dapat mewakili keseluruhan isi kota ini. Jika anda adalah salah satu orang yang sering atau pernah berkunjung ke Kota Bandung, mungkin anda akan sepaham dengan saya. Mengapa demikian? Ya, Bandung begitu sangat kaya, mulai dari kesenian, budaya, wisata alam dan modern, kuliner jalanan, sampai yang berkelas. Apalagi dengan penataan Kota Bandung yang semakin maju, membuat wisatawan dan pengunjung nyaman berada di Kota ini.

Manjakan Lidah dengan Kekhasan Peuyeum Bandung
Manjakan Lidah dengan Kekhasan Peuyeum Bandung

Bandung yang berjarak tidak terlalu jauh dari Bogor ataupun Jakarta, selalu diserbu ketika liburan ataupun akhir pekan. Hal tersebut berdampak dengan perkembangan pusat hiburan dan wisata di Bandung yang semakin pesat.

Selain itu, perkembangan dunia kuliner Bandung juga tidak dapat dielakkan lagi. Walaupun demikian, ditengah perkembangan dunia kuliner berkelas Internasional di Bandung yang semakin pesat, kuliner dan makanan yang berbau khas tradisional dari tanah Sunda juga tetap berakar kuat. Salah satu yang masih bertahan ditengah perkembangan dunia kuliner di Bandung, dan tetap memiliki peminat yang fanatik adalah Peuyeum.

Fakta akan keberadaan Peuyeum yang masih bertahan di Bandung akan mencengangkan ketika anda sedang berkeliling Kota Bandung. Di sisi kanan dan kiri jalan anda akan melihat puluhan kedai yang masing-masing menjual ribuan batang Peuyeum. Hal ini menandakan bahwa penikmat Peuyeum sangat banyak. Apalagi karena Bandung juga menjadi kota penghubung beberapa kota di Jawa, banyak orang yang melintasi kota Bandung sengaja mampir untuk membeli Peuyeum sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Lalu apa sih sebenarnya Peuyeum ini?

Peuyeum Bandung

Peuyeum adalah singkong yang difermentasikan, biasanya Peuyeum masih berbentuk singkong yang utuh. Penampakan singkong utuh ini biasanya memiliki daging berwarna agak kekuningan, dan permukaan luarnya mmengandung lapisan putih dari ragi. Secara teori, sebenarnya sangat mudah untuk membuat Peuyeum Bandung ini, tetapi berdasarkan berbagai sumber yang saya baca, ternyata membuat Peuyeum yang baik sangat susah dilakukan. Singkong yang dipakai untuk membuat Peuyeum adalah singkong utuh dan tua. Singkong yang sudah berusia matang dan tua dipilih agar Peuyeum yang dibuat tidak terlalu lunak.

Setelah singkong tersebut dikupas dan dibersihkan, singkong harus direbus di air yang mendidih selama waktu tertentu. Setelah itu, diperlukan ragi untuk proses fermentasinya. Sudah dapat membayangkan bukan jika singkong yang digunakan adalah singkong yang masih muda? Kemungkinan daging singkong akan hancur dan lunak ada. Sehingga, sangat tepat jika singkong yang sudah tua yang dijadikan bahan dasar pembuatan Peuyeum, bukan singkong muda. Daun singkong juga dapat diolah menjadi sayur singkong yang lezat lho.

Manjakan Lidah dengan Kekhasan Peuyeum Bandung
Manjakan Lidah dengan Kekhasan Peuyeum Bandung

Proses selanjutnya adalah membungkus singkong yang sudah berragi tersebut dengan daun pisang. Proses ini adalah proses yang dilakukan untuk menyempurnakan tahapan fermentasi singkong. Daun pisang yang digunakan akan membuat singkong kedap udara. Biasanya singkong-singkong tersebut akan diletakkan dalam sebuah loyang atau baskom, dan akan ditutup kain diatasnya. Tahapan ungkeb ini membutuhkan waktu sekitar 2 hari 2 malam hingga Peuyeum siap untuk dihidangkan. Peuyeum biasanya dihidangkan dengan teh hangat dan disantap seusai makan besar. Nikmat sekali rasanya!

Lalu asal usul Peuyeum ini sendiri dari mana sih? Peuyeum ini dipopulerkan oleh warga Desa Bendul, Purwakarta, Jawa Barat. Pasalnya, mereka mengenalkan olahan Peuyeum ketika mereka menyambangi daerah Bandung Barat untuk bekerja. Hingga sekarang, daerah Citatah, Cipatat, Bandung Barat menjadi pusat penghasil dan penjual Peuyeum terbesar di wilayah Bandung. Anda penasaran ingin mencobanya?