Kuliner Sehat untuk Bekal Anak – Akhir-akhir ini, banyak penjual makanan yang semakin kreatif dalam berinovasi. Kekreatifan yang positif dan yang akan membuat makanan yang dijual lebih menyehatkan pembelinya sih sangat bagus, tetapi kekreatifan yang negatif? Banyak penjual makanan yang tidak memperhatikan kesehatan makanan yang jual, tetapi malah membubuhkan banyak bahan yang justru akan merusak kesehatan ornag yang memakannya.
Fenomena ini banyak ditemui di Indonesia, khususnya di seputaran area sekolah dan perkantoran. Jika kondisi ini ditemui oleh orang dewasa, anda tidak perlu khawatir, karena mereka pasti sudah bisa memilih makanan mana yang sehat dan baik. Tetapi bagaimana dengan anak-anak?
Anda sebagai orang tua pasti akan was-was jika jajanan yang ada di sekitaran sekolah anak-anak anda, ternyata tidak sehat dan kotor. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk mencegah penyakit masuk dalam tubuh anak-anak melalui makanan yang disantapnya sehari-hari, anda sebaiknya menyediakan bekal yang akan dibawanya setiap sekolah.
Membekali anak ke sekolah dengan makanan merupakan tindakan bijaksana. Selain mencukupi kebutuhan gizi, bekal makanan merupakan cara menghindari jajanan yang belum tentu sehat. Anda bisa menentukan sendiri, makanan bekal dapat berupa snack atau makanan lengkap dalam porsi kecil. Sisi positif lainnya dari bekal adalah mendidik anak agar tidak boros dan bisa lebih dekat dengan orang tua. Secara psikologis, anak akan merasa diperhatikan oleh orang tuanya.
Berbicara masalah penyakit, banyak sekali kasus keracunan makanan, anak mendeita cacingan, dan ada juga penyakit gangguan pencernaan seperti diare, yang disebabkan karena konsumsi jajanan yang tidak sehat. Orang tua wajib mengontrol kebiasaan makan anak karena pada usia sekolah (6 sampai 12 tahun), mereka masih belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang makanan yang sehat bagi dirinya sendiri.
Menurut ahli kesehatan, jika sekolah tidak menyediakan makan yang terjamin kesehatan dan kebersihannya, makanan bekal perlu diberikan. Terutama jika jam sekolah anak lebih dari 4-5 jam. Orang tua juga harus memperhatikan jadwal mata pelajaran anak. Jika hari olah raga tiba, makanan bekal menjadi semakin penting karena anak memerlukan lebih banyak energi untuk aktivitasnya.
Makanan bekal harus sesuai dengan jadwal makanan anak dan kebutuhan gizinya. Jika lama anak di sekolah lebih dari 5 jam,berarti anak ada dua kali jeda istirahat.Dari bisa dilihat jenis makanan yang harus di siapkan. Jika ada dua kali istirahat, sebaiknya disiapkan dua jenis bekal. Pada istirahat pertama cukup di berikan makanan ringan atau snack. Snack sebaiknya dibuat dari bahan yang mengandung unsur gizi lengkap, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Contoh menunya adalah menu pizza, pastel isi telur atau kroket daging.
Pada istirahat kedua, bekali anak dengan makanan yang cukup mengenyangkan karena biasanya sudah waktunya makan siang. Agar praktis, sebaiknya memilih hidangan sepinggan, yaitu satu hidangan namun lengkap dan padat gizi. Selain praktis dalam menyiapakannya, hidangan sepinggan juga mencukupi kebutuhan gizi anak.
Contoh menunya adalah spaghetti dengan topping daging atau ikan dan sayuran, nasi goreng lengkap, macaroni schotel, mie goreng ayam dan sayuran atau sandwich yang berisi daging dan sayuran. Selain semua zat gizi terpenuhi, sarat makanan bekal juga harus praktis dan mudah dalam menyediakannya. Mengingat pagi hari merupakan waktu yang pendek karena orang tua juga harus pergi bekerja.
Makanan bekal juga harus mengenyangkan. Rasa kenyang bisa dipenuhi dari unsur karbohidrat seperti nasi, kentang, roti, pasta atau mie. jangan lupa membekali anak buah dan minuman, baik berupa air putih, susu atau jus. Ini penting agar semua kebutuhan nutrisi anak terpenuhi. Masa anak-anak adalah usia pertumbuhan, seperti pada organ pencernaan.
Fungsi organ pencernaan belum sepenuhnya maksimal, karenanya pilih makanan bertekstur lunak sehingga mudah dicerna. Hindari daging dengan potongan besar,sebaiknya daging di cincang atau pilih daging ayam atau ikan karena teksturnya lebih lunak.jangan menggunakan bumbu terlalu tajam pada makanan seperti cuka, cabai dan lada karena bumbu ini seringkali mengganggu sistem pencernaan anak.
Pada prinsipnya kebutuhan nutrisi anak sama dengan kebutuhan gizi orang dewasa. Tetapi perlu diingat, masa pertumbuhan memerlukan nutrisi ekstra terutama protein. Kebutuhan protein bisa dipenuhi dari daging, telur, ikan, susu, kacang-kacangan dan hasil olahannya.
Sedangkan karbohidrat dan lemak penting sebagai sumber energi untuk beraktivitas. Karbohidrat bisa diperoleh dari bahan pangan seperti beras, roti, mie, pasta, tepung-tepungan, jagung, ubi-ubian. Untuk menjaga, memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh anak, perlu mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup. Vitamin dan mineral banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran.
Lalu, selain juga pengetahuan orang tua yang cukup tentang makanan sehat untuk anak? Apa yang harus diperhatikan? Orang tua wajib memperhatikan makanan atau bekal yang disukai oleh anak-anaknya.
Bagaimana caranya? Ada baiknya orang tua mengajak anak untuk berdiskusi dan menentukan menunya sendiri. Selain melihat selera anak, cara ini akan membuat anak berlatih untuk bertanggung jawab dengan pilihan mereka sendiri. Anda juga harus memvariasikan makanan agar anak terhindar dari kebosanan.
Jangan terlalu banyak membekali snack yang bercita rasa manis. Jenis makanan ini bersifat mengenyangkan sehingga anak tidak napsu makan lagi ketika waktu makan tiba. Dan yang terakhir, anak biasanya tertarik dengan penampilan makanan yang menarik. Sehingga, usahakan makanan dibentuk semenarik mungkin agar selera makan anak meningkat.